Wilayah Kabupaten Landak terletak pada batas koordinat 0°01’Lintang Selatan - 1°02’ Lintang Utara dan 109°5’- 110°10’ Bujur Timur, sedangkan batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Landak adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kab. Bengkayang dan Kab. Sanggau
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kab. Sanggau dan Kab. Kubu Raya
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pontianak
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sanggau
Kabupaten Landak dapat dikategorikan sebagai daerah hujan dengan intensitas tinggi. Secara umuma curah hujan rata-rata sebesar 160 mm per bulan. Intensitas curah hujan yang cukup tinggi kemungkinan dipengaruhi oleh daerah yang berhutan tropis. Berdasarkan peta topografi skala 1:250.000 seri AMS, morfologi Kabupaten Landak umumnya merupakan pegunungan bergelombang hingga tinggi dengan puncak-puncak pegunungan hingga lebih dari 1000 m di atas permukaan air laut, terutama ada dibagian utara, sedangkan dibagian selatan, terutama disekitar kota Ngabang ke arah selatan memperlihatkan morfologi dataran setempat yang berawa-rawa dengan ketinggian 50 m di atas permukaan air laut. Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Landak antara lain :

Podsolik merah kuning (batuan endapan), terbentuk dari bahan induk endapan, terdapat di kecamatan: Sengah Temila, Mempawah Hulu, Ngabang, Menyuke, Air Besar, dan Kuala Behe
Podsolik merah kuning (batuan beku dan endapan), terbentuk dari bahan induk batuan beku, banyak dijumpai di kecamatan : Mempawah Hulu, Mandor, Menjalin, dan Ngabang
Podsol (batuan endapan), sebagian besar terdapat di Kecamatan Mandor dan Menjalin.
Latosol, terdapat dibagian utara Kecamatan Menyuke yang terbentuk dari fisiografi vulkan yang bersal dari bahan induk batuan beku, warna tanahnya coklat kehitaman, terdrainase baik dan umumnya berstruktur halus di lapisan atas dan sedang di lapisan bawah.
Organosol dan glei humus (bahan aluvial), Jenis tanah ini mempunyai karateristik yang tersusun dari bahan organik atau campuran bahan mineral dan bahan ketebalan minimum 50 cm serta mengandung paling sedikit 30% dari bahan organik (bila liat) atau 20% bila berpasir, kepadatan tanahnya kurang dari 0,6 dan selalu jenuh air, mudah mengerut dan tak balik, bila kering peka erosi dan mudah terbakar. Tanah jenis ini terdapat di kecamatan : Mandor, Menjalin, Sebangki, dan sebagian Sengah Temila.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top